15 Tips Mengajar Siswa SMK yang Baik dan Efektif
Tips Mengajar Siswa SMA yang Baik dan Efektif, Setiap guru tentu mengalami kendala dalam mengajar baik dari tingkatan SD, SMP maupun SMA/SMK, yang dimana harus menyesuaikan dengan masing- masing karakteristik setiap peserta didiknya. Terlebih pada usia remaja ini atau memasuki bangku SMA, secara karakteristik emosional remaja ini akan mengalami beberap gejala seperti; marah, perasaan takut, bangga, perasaan sayang, benci, cinta, harapan-garapan, dan mudah putus asa sehingga sebagai guru harus mampu memahami semua ini.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi emosi anak pada usia remaja ini, seperti ; belajar dibawah pengawasan dan bimbingan guru/ orang tua, belajar dengan mencoba-coba sendiri, belajar dengan cara meniru orang lain, dan bisa melalu pengkondisian. Hal inilah yang bisa dijadikan metode belajar dengan tujuan untuk mengembangkan emosi setiap siswa, namun tidak lepas juda dari pengawasan. Dan berbicara mengenai mengajari, sebagai guru ada beberapa tips yang harus dilakukan untuk mengajari siswa SMA, berikut beberapa tipsnya ;
Tips Mengajar Siswa SMA yang Baik dan Efektif
1. Kejujuran
Jujur merupakan sikap yang harus sesuai dengan sebenarnya, baik itu dalam bentuk sikap maupun perkataan. Penting bagi seorang guru untuk menanamkan kejujuran dan sikap berani dalam diri peserta didiknya, mulai dari jujur akan ketidakpahamannya kepada materi jujur akan masalah-masalah yang ada dalam dirinya terutama terutama tentang kendala dalam belajar.
2. Hargai Pertanyaan Siswa
Jangan mengabaikan jawaban dari siswa meskipun salah, ketika siswa berani menyampaikan pendapat atau gagasannya maka meskipun salah, seorang guru harus bisa menghargai dan mengapresiasi atas keberiannya karena sudah menjawab pertanyaan. Seorang guru bisa mengapresiasi siswanya melalui kata-kata atau ucapan yang bisa memotivasi , memberikan semangat dalam belajar dan dengan demikian siswa juga akan merasa dihargai oleh gurunya.
3. Metode Tanya Jawab
Dalam proses belajar mengajar tentu akan selalu ada momen dimana siswa merasakan bosan ketika sedang belajar, entah karena cara penjelasan gurunya atau mata pelajarannya yang tidak begitu menarik minat belajar siswa. Karenanya seorang guru harus mampu membasa situasi atau kondisi dalam kelas, dengan demikian guru bisa memakai metode-metode yang bisa mengalihkan suasana. Misalnya dengan menggunakan metode tanya jawab, selain bisa menstimulus keaktifan siswa dalam kelas, hal ini juga bisa menarik perhatian siswa.
4. Fokus dan Basis Poin
Yang namanya siswa tentu akan ada saja yang namanya titik jenuh sehingga menyebabkan kurangnya semangat belajar, itulah mengapa guru selalu melakukan hal-hal baru untuk bisa mengatasi masalah pada siswanya. Di zaman milenial saat ini teknologi semakin canggih dan sekolah-sekolah juga sudah banyak yang menggunakan computer, terlebih di kota-kota besar.
Ketika siswa malas untuk mencatat atau membaca, maka seorang guru akan membuatkan power point sebagai alat penunjang dalam proses belajar mengajar, selain lebih menarik, power point juga lebih simple karena hanya mencakup poin-poin pentingnya saja kemudian gurulah yang mengembangkan atau menjelaskan setiap poinnya sehingga siswa tidak perlu membaca lebih banyak teks dan bisa menghemat waktu dalam belajar.
5. Refleksi Diri
Ketika siswa mengajukan pertanyaan maka sudah menjadi kewajiban bagi untuk menjawab setiap pertanyaannya, namun terkadang masih banyak guru yang lalai dalam hal ini. Maksudnya adalah ketika sswa mengajukan pertanyaan, maka seorang guru akan mengambil alih sepenuhnya yang dimana hanya akan membuat siswa tidak perkembang. Seharusnya ketika hal ini terjadi, guru tidak harus menjawab semua sendiri tetapi pertanyaan tersebut bisa juga dikembalikan kepada siswa yang bertanya tadi agar bisa melatih untuk berpikir dan mandiri, itulah baru dikatakan guru yang mampu menuntun dan membimbing siswanya.
6. Berwawasan
Salah satu alasan mengapa seorang guru harus memiliki wawasan yang luas adalah karena guru harus mampu menjelaskan materi yang dianggap sulit oleh siswa agar kemudian mereka lebih paham.
7. Manfaatkan Teknologi
Saat ini teknologi semakin canggih, namun masih ada saja guru yang yang dimana cara mengajarnya itu-itu saja. Misalnya pada saat proses belajar mengajar beliau hanya menjelaskan materi hanya dengan kata- kata semata tidak dibantu dengan alat apapun yang bisa memicu kurang semangatnya siswa dalam belajar.
Dizaman milenial ini sudah seharusnya guru lebih kreatif dalam membantu siswa dalam belajar, misalnya menggunakan power point, atau media gambar yang sesuai dengan materi pembahasan pada hari itu, menjelaskan sambil menuliskan poin-poin atau garis besarnya dipapan tulis agar tidak terlalu kaku dan guru tidak hanya menjelaskan materi hanya dengan kata-kata saja.
8. Bahasa Tubuh
Guru tidak hanya menggunakan kata-kata dalam menyampaikan materi kepada siswanya, tetapi bisa menggunakan body language atau yang biasa dikenal dengan bahasa tubuh untuk lebih memudahkan siswa paham akan materi yang sedang disamapaikan.dan siswa bisa dengan mudah untuk mengembangkan imajinasinya ketika sedang belajar, selain itu cara ini juga bisa menarik perhatian siswa dibandingan dengan guru yang hanya menjelaskan ditempat duduknya saja.
9. Memotivasi
Seperti yang sudah dikembangkan oleh John M.Keller dari Florida State University yang dimana pada tahun 1983-1987 mengembangkan model yang memiliki 3 strategi pokok yang terkandung didalammya dan bertujuan untuk memotivasi pembelajaran antara lain; attention yang behubungan dengan pemeliharaan pada minat, perhatian, dan keingintahuan pada diri siswa.
Selain itu yang berhubungan dengan moral remaja yang dimana terdapat dua faktor yang bisa meningkatkannya yaitu orang tua yang dapat mendorong anaknya untuk bisa berdiskusi secara demokratik serta terbuka tentang berbagai isu dan menerapkan disiplin kepada anak dengan menggunakan teknik berpikir induktif (Parikh, tahun 1980). Karena itu, guru sebagai orang tua disekolah harus bisa mengajak dan mendorong siswanya agar terus termotivasi dan bisa diajak berdiskusi atau berbagi sehingga guru bisa dengan mudah memahami setiap permasalahan siswanya.
10. Analogi dan Studi Kasus
Seorang guru juga harus mampu menganalogikan dan studi kasus dengat tepat dengan memberikan contoh yang ada atau bisa dilihat dilingkungan sekitar, dengan demikian siswa akan lebih mudah paham dengan apa yang disampaikan oleh guru. Karena sesuatu yang ada dilingkungan sekitar bisa langsung dibayangkan oleh siswa sehingga sangat mempermudah dalam proses belajar mengajar.
11. Bercerita
Menjadi seorang guru tidak hanya sebatas mendidik, menuntun kemudian membimbing siswanya, tetapi guru juga harus lebih kreatif yang dimana selalu berusaha agar apa yang disampaikan bisa dimengerti dengan baik oleh siswanya. Karenanya guru ketika menjelaskan, tidak harus selalu tegang dan serius, buatlah suasana kelas menjadi lebih nyaman dengan menjelaskan materi seperti bercerita, misalnya dengan menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari atau pengalaman siswanya.
Ketika guru mampu dan berhasil melakukan ini, maka siswa akan terhipnotis dan lebih antusias untuk belajar. Siswa yang sudah menduduki bangku SMA, tingkah langku mereka berpengaruh akibat dari pertumbuhan dan perubahan fisik. Seperti yang dikemukakan Hurlock pada tahun 1992 bahwa peerubahan yang sering terjadi adalah ; ingin menyendiri, inkoordinasi, bosan, antagonis sosial, hilangnya kepercayaan diri dan emosi yang meninggi. Itulah kenapa seorang guru harus lebih kreatif dalam mengajar agar kemudian bisa mengantisipasi rasa bosan yang ada pada peserta didiknya.
12. Diskusi dan Umpan Balik
Dalam setiap kelas tentunya tidak semua aktif ketika sedang elajar, baik menjawab maupun mengajukan pertanyaan. Untuk itu guru harus bisa mencarikan solusi dengan melakukan diskusi agar ada feedback atau umpan balik dari siswa, yang tadinya mungkin masih tidak percaya diri, namun seringnya diadakan diskusi maka bisa meningkatnya potensi yang ada dalam dirinya sehingg siswa lebih berkembang dan bisa mengemukakan pendapatnya melalui diskusi-diskusi seperti ini.
Pada usia remaja ini, seperti yang digambarkan oleh Syamsu Yusuf tentang karakteristik perkembangan intelektual pada remaja dimana melalui kemampuannya menguji hipotesis atau dugaan-dugaan sementara, munculnya kemampuan nalar siswa secara ilmiah dan cakrawala dalam berpikir mereka semakin luas sehingga mampu berdiskusi dengan baik.
13. Memahami Siswa
Setiap siswa tentu memiliki kemampuan yang berbeda-beda, begitupun dengan proses dalam memahami materi sehingga guru harus bisa membaca setiap kondisi dan situasi yang didalam kelas, dengan begitu bisa menggunakan metode dan teknik yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkatan kecerdasan setiap siswanya.
14. Mengimplementasikan
Yang akan mengimplementasikan langsung disini adalah siswanya, misalnya ketika sedang menjelaskan materi, guru tidak hanya sekedar menyampaikan atau mentransferkan ilmunya saja, tetapi bagaimana agar siswanya juga langsung mengimplementasikan bukan hanya sebatas teori saja. Dengan begitu kemampuan siswa juga akan berkembang.
15. Interaksi Aktif
Guru juga harus lebih sering berinteraksi dengan siswanya agar lebih paham bagaimana karakteristik siswa itu, sudah sejauh mana pemahamannya akan materi, dan lain sebagainya. Dengan seringnya berinteraksi akan membangun sebuah komunikasi yang baik antara guru dan peserta didik sehingga bisa menjaga hubungan baik.
Itulah beberapa Tips Mengajar Siswa SMA/SMK yang Baik dan Efektif, memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Namun jika mendidik dengan sungguh-sungguh dan ikhlas untuk mentransferkan ilmu dan mencerdaskan anak bangsa, semoga berkah. Selamat mencoba dan semoga berhasil
Posting Komentar untuk "15 Tips Mengajar Siswa SMK yang Baik dan Efektif"